Selama pemulihan jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut
(SKKL) rute Merauke-Timika, Kementerian Komunikasi dan Informatika
bersama PT. Telkom Indonesia memprioritaskan layanan telekomunikasi voice
dan internet. Oleh karena itu, Menkominfo Johnny G. Plate mengimbau
masyarakat yang berada di wilayah Papua memanfatkan jaringan
telekomunkasi untuk kepentingan prioritas terlebih dahulu.
“Kominfo dan PT Telkom akan menyiapkan ini untuk
kebutuhan-kebutuhan yang spesifik, sehingga layanan telekomunikasi tetap
berlangsung dengan baik walaupun tidak sebesar seperti yang disediakan
melalui jaringan tulang punggung,” jelasnya dalam Konferensi Pers
Terkait Progres Penyelesaian Gangguan SKKL Telkom Segmen Merauke-Timika
yang berlangsung hibrida dari Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat,
Selasa (10/05/2022).
Menteri Johnny menegaskan agar pemenuhan layanan
telekomunikasi prioritas tidak ditafsirkan sepihak dengan landasan yang
tidak tepat.
“Ini adalah bagian dari keterbukaan dan dengan tujuan agar
jangan sampai informasi berkembang tidak beraturan atau tidak dengan
dasar yang benar,” tandasnya.
Menkominfo menyatakan tetap memantau kualitas layanan
telekomunikasi di kawasan Papua agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat
sampai pemulihan dilakukan.
“Begitu pentingnya dan karena ini jaringan tulang punggung
pita lebar untuk mentransmisikan data yang besar. Begitu terjadi
gangguan kita hanya bisa memanfaatkan satelit dan kapasitas tersisa yang
jumlahnya terbatas,” tuturnya.
OIeh karena itu, Menteri Johnny kembali mengharapkan agar
masyarakat di kawasan terdampak bisa memanfaatkan layanan telekomunikasi
untuk kebutuhan prioritas. Menurutnya, Kementerian Kominfo telah
menyiapkan jaringan untuk kebutuhan yang spesifik agar layanan
telekomunikasi tetap berlangaung dengan baik.
“Walaupun tidak sebesar yang disediakan dari jaringan
tulang punggung. Sehingga kepada masyarakat setempat kami sampaikan agar
selama terjadinya gangguan ini untuk memanfaatkan bandwith itu untuk
kepentingan prioritas terlebih dahulu,” imbaunya.
Guna menjaga kualitas layanan telekomunikasi di seluruh
Indonesia, Kementerian Kominfo memiliki Pusat Monitoring dan
Surveillance System yang digunakan memantau kualitas layanan
telekomunikasi seluruh Indonesia.
“Usaha untuk tetap menjaga jaringan-jaringan utama
telekomunikasi Indonesia dari waktu ke waktu menjadi perhatian utama dan
terutama dan selalu tersedia satuan-satuan tugas demi menjaga layanan
telekomunikasi,” tutur Menkominfo.
Menteri Johnny menyatakan saat ini Kementerian Kominfo mengoperasikan tiga perangkat untuk memantau Quality of Service (QoS) dan Quality of Experience (QoE) layanan telekomunikasi.
“Hidup dan matinya sinyal bisa dipantau, selain itu lewat
BLU BAKTI Kominfo juga memantau layanan akses internet dari satelit dan
BTS yang telah dibangun. Hal itu akan membantu penanganan gangguan
infrastruktur telekomunikasi di Indonesia,” jelasnya.
Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika
Kementerian Kominfo, Ismail menjelaskan pemantauan gangguan SKKL
Merauke-Timika juga telah berlangsung sejak awal. “Sejak terjadinya
gangguan, kami telah melakukan monitoring dan berkoordinasi dengan PT
Telkom Indonesia dan Telkomsel,” ungkapnya.
Menurut Plt, Dirjen PPI, Ismail pengaturan prioritas
layanan telekomunikasi selama pemulihan setelah gangguan juga telah
dikoordinasikan dengan PT. Telkom Indonesia.
“Backup link dapat melayani voice 100% agar komunikasi voice
dari dan ke Papua tidak terganggu. Untuk IP TV 10 channel sejak tanggal
28 Maret 2022. Kemudian VPN-IP 100%, Astinet 100% karena disiapkan 5
sirkuit implementasi. Dan Indihome serta Telkomsel secara selektif.
Semuanya dikoordinasikan dan untuk menjaga melalui surveillance lewat Kominfo,” jelasnya.
Selain Plt. Dirjen PPI Kementerian Kominfo, Ismail; Direktur Network dan IT Solution PT Telkom Herlan Wijanarko juga hadir mendampingi Menkominfo Johnny G. Plate.
SB : https://kominfo.go.id/content/detail/41709/siaran-pers-no-171hmkominfo052022-tentang-pantau-layanan-telekomunikasi-menkominfo-imbau-gunakan-untuk-kebutuhan-prioritas/0/siaran_pers